Senin, 21 November 2011

Nasionalisme di Indonesia saat ini

http://setyoaji13.files.wordpress.com/2011/03/merdeka.jpg
Sumber Gambar
Sudah 66 tahun Indonesia merdeka.Kita tentu tidak boleh melupakan jasa para pahlawan yang rela berkorban demi memperjuangkan negara kita ini. Rasa nasionalisme mereka sangat tinggi sehingga apapun selalu mereka korbankan demi sebuah  kemerdekaan. Lalu bagaimana dengan kita ? Apakah rasa nasionalisme itu ada dalam diri kita? Nasionalisme jaman sekarang mungkin agak berbeda konteks dengan nasionalisme jaman dulu. Nasionalisme jaman perjuangan dulu lebih condong ke bagaimana Indonesia mendapatkan kemerdekaan dan identik dengan seorang pahlawan, dimana seorang yang mempunyai nasionalisme itu adalah orang yang memperjuangkan kemerdekaan dan rela melakukan apapun demi kemerdekaan negaranya dalam hal ini adalah Indonesia.Lalu bagaimana dengan nasonalisme jaman sekarang? Apakah masih sama? Walaupun tidak jauh berbeda, Nasionalisme jaman sekarang lebih condong ke bagaimana menjaga keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) dan bagaimana cara agar Indonesia ini tetap merdeka serta tidak dijajah oleh bangsa lain lagi.

Dengan pernyataan itu pastilah anda bisa menjawab pertanyaan diatas. Pola pikir masyarakat di Indonesia tentang nasionalisme saat ini hanya identik dengan perjuangan meraih kemerdekaan yang sudah didapatkan dan upacara peringatan hari kemerdekaan kemudian memasang bendera merah putih di depan rumah saat tanggal 17 agustus. Memang turut serta dalam upacara hari kemerdekaan dan memasang bendera sudah menunjukan rasa nasionalisme, tp apakah ada yang sadar bahwa hal seperti itu adalah wujud seremonial saja, hanya sebuah symbol. Yang diperlukan saat ini adalah tindakan yang dimulai dari diri sendiri. Sebagai pelajar misalnya, harus menuntut ilmu seserius mungkin untuk meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia. Sebagai pengusaha / wiraswasta, berusaha memperkerjakan penduduk lokal sebanyak banyaknya.

Jika melihat situasi di Indonesia sekarang rasa nasionalisme dirasa masih kurang. Liat saja timor leste yang dulu adalah bagian dari Indonesia. Mereka memisahkan diri dari Indonesia karena beranggapan mereka bisa berdiri sendiri sebagai negara, anggapan itulah yang menunjukkan rendahnya rasa nasionalisme. Jika rasa nasionalisme mereka tinggi mungkin mereka tidak akan berpikir untuk memisahkan diri dari Indonesia. Walaupun perhatian pemerintah akan wilayah itu masih kurang pada saat itu, hal ini tetap disesalkan. Memang pemerintahan pada saat itu juga ada salahnya, tapi masyarakat tidak akan seperti itu juga apabila nasionalisme yang ada diri mereka tertananam secara kokoh. Meskipun juga mereka bukan termasuk bekas jajahan belanda tapi mereka termasuk dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dapat disimpulkan hal ini menjadi kesalahan keduabelahpihak, baik pemerintah maupun masyarakat. Menurut berita, beberapa masyarakat di Timor Leste mulai menyesalkan bahwa mereka telah berpisah dari Indonesia, karena kehidupan mereka lebih sulit dibandingkan saat mereka masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kemudian peristiwa di perbatasan Kalimantan dan Malaysia yang terjadi akhir - akhir ini. Banyak masyarakat Indonesia di perbatasan tersebut bergabung dengan tentara Malaysia. Hal ini dipicu karena masyarakat di perbatasan susah untuk mencari penghasilan di daerah Indonesia. Hal ini terjadi karena pembangunan dan fasilitas disana kurang memadai, sehingga lapangan pekerjaanpun juga susah untuk diperoleh. Sedangkan di bagian negara Malaysia, yg dekat dengan perbatasan tersebut, fasilitas dan lapangan pekerjaannya lebih maju, sehingga banyak masyarakat Indonesia yang bekerja di Malaysia. Dengan lamanya mereka bekerja di Malaysia maka mereka bisa mendapatkan Kewarganegaraan Malaysia. Dengan Kewarganegaraan Malaysia mereka bisa masuk menjadi tentara Malaysia. Dengan menjadi tentara Malaysia mereka mendapatkan pendapatan yang tetap dan juga asuransi. Hal tersebut tentu saja menarik minat masyarakat di perbatasan Kalimantan di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Bila dibandingkan dengan penghasilan mereka di tanah air hal itu memang terpaut sangat jauh apalagi mengingat kondisi ekonomi mereka yang sangat memprihatinkan.

Dari melihat hal tersebut, apa yang akan terjadi apabila Indonesia mengalami konflik dengan Malaysia? Tentu saja Malaysia juga akan menggunakan tentara yang sebelumnya berkewarganegaraan Indonesia tersebut. Dan bila itu memang terjadi maka Indonesia akan melawan rakyatnya sendiri. Itulah hal yang paling dicemaskan saat ini. Kembali lagi ke masalah nasionalisme dan pemerintahan. Rasa nasionalisme penduduk disitu cukup rendah apalagi dipicu dengan kondisi ekonomi yang rendah pula. Dan kondisi ekonomi disitu tidak lepas dari peran pemerintah yang kurang baik dalam mengatasi wilayah wilayah terpencil seperti yang ada di perbatasan Indonesia Malaysia tersebut. Jadi masalah nasionalisme masyarakat dan peran pemerintah dapat dikatakan sebagai pemicu hal yang tidak diinginkan seperti ini bisa terjadi.

Untuk mengatasi hal seperti itu perlu dicari beberapa solusi agar masalah tersebut bisa diselesaikan secara sepenuhnya. Dari pihak pemerintah, pemerintah sudah menghimbau Malaysia agar tidak merekrut tentara yang asal mulanya adalah penduduk Indonesia. Tinggal bagaimana usaha pemerintah untuk peduli dengan daerah perbatasan itu saja. Dan bagi masyarakat tersebut mereka perlu disadarkan akan apa itu nasionalisme sebenarnya. Tampaknya yang mereka pikirkan sekarang adalah bagaimana agar bisa hidup makmur meskipun harus pindah ke negeri tetangga, akan tetapi hal tersebut tidak benar. Mereka juga harus mementingkan kepentingan bersama dari Indonesia ini. Dimana rasa nasioanlisme sangat dibutuhkan untuk memperkokoh negara Indonesia ini dan agar negara Indonesia ini tidak lagi berkurang wilayahnya, sehingga akan menjadi negara yang maju yang bisa berbicara di dunia internasional tanpa harus malu karena dibebani masalah internal yang berkaitan dengan rasa nasionalisme penduduknya. Untuk memyadarkan masyarakat tersebut mungkin bisa dilakukan dengan berbagai cara. Melalui film misalnya, baru – baru ini di Indonesia ada film yang bercerita tentang perjuangan Indonesia yang dirasa bisa menumbuhkan rasa nasionalisme masyarakatnya seperti film Merah Putih misalnya. Bisa juga melalui pendidikan, dengan memasukan kurikulum khusus nasionalisme ke mata pelajaran SMP dan SMA misalnya. Dengan demikian jiwa nasionalisme bisa tertanam sejak dini di generasi muda yang ada pada saat ini.

Yang tidak kalah sulit adalah menumbuhkan jiwa nasionalisme di kalangan pemerintahan. Seperti kita ketahui rendahnya rasa nasionalisme di pemerintahan Indonesia dapat terlihat dari perilaku pemerintahnya, seperti korupsi. Korupsi sangat merugikan negara dan rakyat Indonesia, itu sangat bertentangan dengan nasionalime dimana seseorang harus mendukung negara bukan untuk merugikan negara. Mungkin sebelum dilantik menjadi Pemerintah. Orang itu perlu diberi penataran terlebih dahulu sebelum memegang  tentang nasionalisme agar tidak merugikan negaranya sendiri beserta masyarakat yang ada didalamnya dan juga penataran tentang moral agar seorang pemerintah itu bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dan juga bisa bersikap jujur dan adil. Di kasus korupsi  yang dilakukan di pemerintahan kebanyakan orang orang yang di pemerintahan itu hanya diam ketika ada yang melakukan tindakan tidak benar seperti korupsi, bahkan beberapa diantaranya malah bekerjasama  untuk melakukan korupsi. Dengan cara seperti itu mungkin negara Indonesia ini bisa maju.

Nur Said
1102001006

1 komentar:

  1. Nasionalisme di negara dunia ketiga.
    Patriotisme di negara2 dunia pertama.. kira2 prbedaannya ap?

    BalasHapus