![https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0alaPjXdWGJKgXQ9_dApdVxjA-LYTH9xrdA5bMBLFLvYLtIrrfwojaLmh3ArmlbiGRqPgKaxFrF3X_epl1uICria5ocoy155WO6ix0apUMh2LL82ig4Wau1a3aFnTQPwlQss129rxvck/s1600/aku+ingin+sekolah1%5B1%5D.png](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0alaPjXdWGJKgXQ9_dApdVxjA-LYTH9xrdA5bMBLFLvYLtIrrfwojaLmh3ArmlbiGRqPgKaxFrF3X_epl1uICria5ocoy155WO6ix0apUMh2LL82ig4Wau1a3aFnTQPwlQss129rxvck/s400/aku+ingin+sekolah1%5B1%5D.png)
Gambar tersebut menunjukkan beberapa anak sekolah menengah dan beberapa anak yang putus sekolah. Ini menimbulkan sebuah pertanyaan besar; apakah sekolah di Indonesia ini sudah gratis? Berapa banyak pengaruh pemerintah dalam pembangunan sektor pendidikan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar